Selasa, 31 Januari 2017

Ana Qori, Wa Anta Sami'

Setiap kali mengajar Mbah Kyai Zainudin Mojosari Nganjuk selalu mengawali dengan kata-kata aneh. "ana qori, wa Anta Sami', inna huda, hudallah." Metode yang dipakai  mbah Kyai Zainudin pun tak aneh-aneh, membacakan kitab gundul dengan alakadarnya bahkan suaranya tidak sampai kepada santri yang duduknya paling belakang. Menurut kita sangat konyol. Suara beliau pun tidak terlalu jelas didengarkan. Malah jika ada satu dua kata yang tidak tahu artinya beliau bilang "saya ndak tahu, lanjut saja ya"? Serentak santrinya bilang;  "ya mbah". Alhasil santri lulusan hasil didikan mbah kyai Zainudin Mojosari banyak yang menjadi Kyai besar di mana-mana. Banyak santri beliau yang alim dan alammah. Banyak juga santri beliau yang mendirikan pesantren yang lebih besar dan lebih rame daripada pondoknya beliau sendiri. Misalnya Mbah Kyai Jazuli dengan pondok Plosonya di Kediri. Banyak sekali santri beliau yang memberikan pencerahan bagi lingkungan sekitarnya. Banyak santri beliau yang menjadi tokoh-tokoh terkenal. Banyak santri beliau yang berakhlakul karimah, menjadi pribadi yang mantab dhahir batin, ilmu dan amalnya.

Fenomena ini menurut orang sekarang sungguh aneh. Sekarang berkembang 1001 metode pembelajaran. Sekarang berkembang teknologi dan media pembelajaran. Sekarang fasilitas pendidikan yang sangat memadai. Guru pun banyak yang terdidik dan terpelajar bahkan pandai-pandai, dibanding Mbah Kyai Zainudin yang hanya bekas tukang ngarit kuda milik gurunya. Namun kita bisa melihat lulusan lembaga pendidikan saat ini. Kita bisa melihat bagaimana banyaknya sarjana pendidikan saat ini.kita bisa merasakan hasil pendidikan saat ini. Rapuh pondasinya. Kurang sekali akhlaknya. Pergaulan bebas dan kenakalan remaja yang hampir saja tak bisa dibendung. Masihkah kita memerlukan sekolah dan lembaga pendidikan jika lulusannya tidak kompeten dan tidak berakhlak?

Mungkin ada yang mengatakan era sekarang digembosi dengan ideologi kebebasan berkspresi. Era sekarang diterpa dekadensi moral akibat cepatnya teknologi informasi dan komunikasi. Informasi dan komunikasi tanpa batas bisa di akses dari belahan bumi manapun, siapapun dan kapanpun. Anak-anak, remaja, laki-laki dan perempuan, kaya miskin semua bisa mengakses informasi langsung dari sumbernya melalui internet. Cukup murah dan mudah penggunaannya. Maka sulit bagi kita untuk mendidik dan menghasilkan lulusan berkualitas jika tanpa "berpuasa" dengan gadget. Gadget adalah guru yang nyata bagi generasi kita. Tantangan pendidikan semakin berat dan sosok keteladanan dari guru semakin langka.Akibatnya bisa kita rasakan sendiri dan bisa kita lihat sendiri bagaimana kulaitas akhlak dan keilmuan anak-anak dan remaja hasil didikan gadget.

Keberhasilan pendidikan pada zaman Mbah Kiyai Zainudin Mojosari di tengarai dengan tiga faktor. Petama, faktor murid, kedua faktor zaman dan makan, dan ketiga adalah faktor dari guru atau pendidik. Murid pada zaman beliau memang banyak yang berstatus sebagai "pencari pencerahan". Lingkungan dan waktu yang belum digencar teknologi dan globalisasi sehingga kebutuhan pun juga masih sederhana. Guru adalah faktor yang paling utama dan pertama, faktor yang terpenting diantara yang penting. Sosok guru yang ikhlas mendidik murid yang hanya semata-mata karena Allah saja. Guru yang ahli rialat, riyadhoh dan tirakat mendoakan murid agar diberikan pertolongan oleh Allah dalam kehidupannya. Guru yang selalu berkomunikasi dengan Allah agar para muridnya diberikan fasilitas faizin. Guru yang bathinnya selalu tersambung dengan Allah. Guru yang berharap agar muridnya kenal dengan Allah, berakhlakul karimah dan mempunyai ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bisa berguna bagi diri, sesama dan lingkungannya.

Barang siapa di beri petunjuk oleh Allah, maka tiada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, niscaya tidak adasatupun orang yang mampu memberinya petunjuk. Kita hanya pembaca dan penyampai saja. Kita hanyalah meneruskan informasi keilmuan dari guru-guru kita, dari para pendahulu saja. Murid atau saiapa yang kita ajak hanyah pendengar saja. Selanjutnya petunjuk hanyalah milik Allah. Hidayah adalah miliknya. Manusia hanya bisa berusaha, Allahlah yang menentukan. Manusia hanyalah makhluk lemah, Allah yang berkuasa atas segala sesuatu. Manusia hanyalah hamba dan Dialah Sang Pencipta. Manusia butuh bimbingan dariNya agar tetap dalam kondisi berada dalam pelukan hidayahNya.                            اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، لاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُ  
 "Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau cegah. Nasib baik seseorang tiada berguna untuk menyelamatkan ancaman dari-Mu"
Wallahu a'lam.

Senin, 30 Januari 2017

Antara Mitos dan Realita Kota Ngawi

Jika engkau ingin ketenangan dan kebahagiaan batin, tinggalah di  Ngawi.
Tetapi engkau tak akan bisa terkenal. Engkau akan hilang di bilik kesunyian dan sepi.
Tetapi engkau tak akan bisa kaya raya melebihi penguasanya.
Tetapi hidupmu harus berani menerima apa adanya, hidup sederhana.

Jika engkau ingin menemukan sisi batinmu yang paling dalam, tinggalah di Ngawi.
Tetapi jangan berharap fasilitas mewah yang wah.
Engkau harus rajin bekerja, lebih tekun berusaha dan lebih ulet menghadapi tantangan.
Engkau akan digembleng  dihancurleburkan
bukan untuk dimatikan melainkan supaya jiwamu bisa hidup dalam pahitnya kenyataan
digembleng supaya kuat bermental baja
dihancurleburkan angan-angan serta impian supaya bisa yakin dengan kenyataan

Jika engkau ingin lulus dalam ujian kehidupan, tinggalah di Ngawi
Jika engkau jadi ulama, maka engkau akan terhina
Jika Engkau jadi pengusaha, maka engkau akan bangrut dan ternista
Jika engkau jadi petani, engkau akan tetap kekurangan pangan
Jika engkau jadi pegawai engkau akan dipaksa korupsi
Jika engkau mempertahankan kebenaran maka engkau akan sendirian

Jika engkau lulus dari Ngawi, engkau akan jadi manusia seutuhnya
Ngawi adalah tempat tirakat
Tempat bertapa
Ngawi adalah kawah candradimuka
Jika ingin besar keluarlah, jangan di Ngawi
Jika ingin perubahan keluarlah, jangan di ngawi
Jika ingin kesuksesan keluarlah, bangunlahlah di luar Ngawi
 Jangan kembali ke Ngawi
Sebab engkau akan hilang ditelan bumi
Ngawi adalah tempat semedi

Sebuah Cerita Di pojok Kampungku, Antara Takdir dan Nasib

Adalah seorang petani gurem. Petani tetapi tak punya lahan sendiri. Apa lacur kehidupan ini begitu sulit. Jangankan untuk lebih bertahan di posisi nol pun sulit. Usia 54 tahun adalah usia yang tidak lagi muda. Sejak kecil selalu tertanam kerja keras dan rajin bekerja agar mendapatkan penghasilayan yang layak. Asumsinya dengan kerja keras kebutuhan tercukupi. Alih-alih tercukupi hutangpun menumpuk disana-sini. Sampai-sampai orang tak mau lagi menghutangi karena tidak percaya lagi bisa mengembalikan dengan baik dan tepat waktu.

Musim tanam kali ini mencoba untuk memulai menggarab lahan paling dulu dibanding sekitarnya supaya segera cepat selesai dan berganti menanam dilahan lain milik perhutani. Meskipun menggarap sawah milik orang lain dengan cara "maro" namun selalu sungguh-sungguh dalam bekerja. Alhasil, bisa menanam terlebih dahulu dibanding lahan sekitar. Siang malam mengerjakan lahan sendirian dan akhirnya tanaman siap. Mulai dari semai, membajak dan menanam padi alias tandur.

Sudah dipupuk ternyata masih saja tanaman belum ada kemajuan karena sundep. Keong datang menyerang. Semprot pestisida dan pupuk lagi. Padi mulai bergerak. Walang sangit datang berbondong-bondong. Semprot obat pestisida kembali. Padi pun mulai nampak berbuah. Tikus datang menyerang. Bagaimana pun manusia akan kewalahan menghadapi tikus. Dengan cara apa mengusir tikus? bisakah? Bisanya cuma pasrah. Setelah padi rusak oleh tikus dari bawah, dari atas datang burung pipit. Semula hanya satu dua namun apa boleh dikata besoknya mereka membawa ribuan jamaah menyerang buah padi. Padi tinggal satu dua bulir yang tersisa tinggal memanen, wereng datang menyerang, merubung batang padi dalam hitungan hari padi yang semula hijau berubah menjadi terbakar dan kering.

Nasib si petani begitu malang, modal hutangan kemarin belum lunas sekarang tidak bisa panen. Kejadian ini tidak hanya satu dua kali dan hampir menjadi kebiasaan. Bagaimana mereka akan mengembalikan hutangnya dan mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Anak tiga sekolah semua. Nasib selalu tak memihak pada si petani yang miskin. Kadang hidup serasa tak adil, mereka bersusah payang banting tulang siang malam endingnya hanya menambah hutang. Tidak gantung diri sudah beruntung mereka.

Kehidupan begitu pahitnya, seolah tak henti-hentinya kemiskinan dan kefakiran menghantu. Mungkin takdir yang membuat mereka miskin selamanya. Antara perencanaan dan hasil tidak sedikitpun nyantol, ada faktor X yang membuat mereka gagal. Kegagalannya bukan berasal dari usahanya bekerja melainkan faktor lain diluar dirinya. Apa maksud Tuhan menghukum mereka dengan kemiskinan dan kegagalan yang terus-menerus? Entahlah, sekali lagi mereka harus meneguk pahitnya nasib hidup sebagai petani gurem yang miskin.

Banting setir, mencoba beternak. Dengan perencananaan dyang baik  Dengan berbekal pengalaman bertahun-tahun dan managemen yang bagus mencoba peruntungan beternak. Modal sudah dicairkan dari bank, namun ada saja kendalanya. Tiba-tiba tangan terkena gergaji mesin sampai akhirnya sebulan tidak bisa bekerja. Selama sebulan modal ternak digunakan untuk pengobatan dan mencukupi kebutuhan rumah tangga. Lagi-lagi kegagalan bukan karena mereka tak berusaha. Nasib buruk menimpa sekali lagi. Hutang bertambah dan semakin memperparah kemiskinan. Bukan karen tidak mau bekerja, namun takdir memaksa untuk tetap dalam kondisi yang lebih miskin.

Kemudain mencoba menanam cabe. Kono harga cabe sangat tinggi. Mungkin saja bisa memperbaiki nasib. Namun apa boleh buat, bisa panen cabe namun harga sangat murah. Kemudian ketika harga bagus cabe kena patek dan penyakitan akhirnya endingnya sama. Menamnah hutang, menggali lubang kemiskinan yang lebih dalam. Menanam semangka pun tak kalah buruknya dengan nasib menanam padi, kacang, cabe dan tanaman pertanian lainnya. nihil dan buruk nasib petani.

Takdir memaksa petani untuk gagl dan gagal dan gagal lagi. Kapan petani mendapat pertolongan, jika ujian lah seumur hidup mengalami nasib buruk, jika adzab mereka yang tak tahu dosa korupsi dan mendzolimi justru hidup dalam kedaan yang lebih parah. Jika ini Takdir, mengapa takdir petani begitu pahit dan sangat pahit? entahlah ...

Sekarang ini yang mapan adalah mereka yang pegawai negeri. Tiap bulan pasti gajian. Apalagi sekarang banyak yang mendapat tunjangan sertifikasi. Tiap minggu piknik dan makan-makan. Tipa hari mengunggah kebahagiaan di medsos. mereka tidak tahu bahwa saudara-saudara mereka petani dipelosok, petani yang gurem mengalami nasib yang mengenaskan. SUngguh timpang dunia ini. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin dalam kemiskinannya. Satu sisi mandi uang, satu sisi tak bisa makan. Satu sisi bertahan mempertahankan kebaikan dan doa, satu sisi berbuat sesuka hati tanpa berpikir larangan dan dosa. Entahlah, dunia tempat yang timpang dan penuh dengan masalah.

Rabu, 25 Januari 2017

Manunggal Kaliyan Gus Dur

Syiir iki tanpo waton alias waton gawe syiir. Punika minongko adab utawi akhlak bade ngendikan. Tawadhu lan rendah hati. Yen damel nasehat kalian bahasa ingkang mentereng utawi wah rumiyin, lha sinten ingkang bade doyan. Wontenipun namung bahasa hiperbola berbusa-busa. Tong kosong nyaring bunyinya. katah tiyang ingkang wawang rumiyen mireng iklane. Padahal menawi dupun laras ngangge ati ingkang bening senajan waton raosipun nggih mak nyuss. Adab niku lebih unggul saking ilmu. 

Ngawiti ingsun nglaras syi'iran, kelawan muji maring pengeran, bismillahirrohmanirrohim, ngawiti ingsun kelawan nyebut asmanipun gusti Allah ingkang Maha welas ingdalem dunyo akhirot lan Maha asih ingdalem akhirat bloko. alhamdulillahirrobbilalamiin. Sekabehane puji patang perkoro iku kangunganipun Gusti Allah kang mangerani wong ngalam kabeh. Kang paring rohmat lan kenikmatan, rino wengine tanpo pitungan. Gusti Allah niku menawi paring dateng makhluk mboten setengah-setengah nanging full 100 persen. Menikolah kanikmatan ingkang kita tampi nggih puniko kehidupan, malih nikmat islam wal iman. Menawi kita bade ngitung nikmat peparingipun gusti Allah dateng kita kalkulator mesti error. Akhiripun pribadi pribadi kita seng pantes namung ngucap syukur lan alkhamdulillah alkhamdulillah mawon.

Duh bolo konco prio wanito, sinten mawon dados bola. Gati dateng ummat, peduli dateng ummat. Pripun sareng-sareng saget mengenal Allah. Ojo mung ngaji syare'at bloko. Wonten ngaji thoriqoh, hakikat lan ma'rifat. Dhahiran wa bathinan ilmu waamalan. Mangke menawi belajar dhahir utawa syariat mawon dadose gur pinter dongeng nulis lan moco,tembe mburine bakal sangsoro. Lah pripun mboten sengsoro yen akhire gadahi ilmu ananging mboten kenal Gusti Allah, niku ciloko mencit.

Akeh kang apal Qur'an Hadist e, seneng ngafirke marang liyane. Niki budaya enggal akhir-akhir niki. Wonten segolongan tiyang ingkang gampang ngafir-ngafirke, bid'ah-bid'ahe golongan lintu seng boten purun nggabung dados kelompokke. Sejak Islam masuk nusantara abad 7, keberagaamaan wonten Indonesia guyup rukun saling menghormati keyakinan lintu. Bhineka tunggal ika. Senajan bedo paham nanging njaga kerukunan umat dalam berbangsa dan bernegara dipun utamaaken. Elinga, kafir e dewe gak di gatekke, yen isih kotor ati akale. Kedahe kita niku koreksi diri, tahu diri sahinggo ngantos mboten sempat ngoreksi boroke sanes. saking tahu diri lan koreksi diri menikolah mangke ningkat dateng ma'rifatullah utawi kenal Gusti Allah.

Gampang kabujuk nafsu angkoro, ing pepaese Gebyare ndunyo.Iri lan meri sugi e tonggo, mulo atine peteng lan nisto. Penyakit lumrah ingkang menjangkiti kita sedoyo gih punika penyakit hati. Angel tambane. kedahe resik-resik ati. Carane pados guru ingkang wara'. Guru mursyid ingkang sejati aliyas waliyan mursyida. Nopo gampil? Gih mboten. Pados guru ingkang berkualitas mawong sewu siji nopo malih nderek guru meniko leh nglampahi sansoyo abot. Tarah mboten enten perkoro akhirot ingkang reginipun murah, danten kedah ngangge tukon. Nandur rumiyin, sinten seng nandur besuk bakal ngunduh, utamine ngunduh wohing pakarti.

Nopo kok ati riyen seng digarap? Pora nggih luru ilmu sak katah-katahipun pun cekap? Jawabanipun dereng. Ilmu lan kitab mboten menjamin. Nanging hanya mengantar. Ati meniko ibarat wadah toya kangge minum. Wadah meniko kedah resik suci supadaos menawi dipun isi kaliyan teh, kopi utawi toya pethak saget kainum kanti eco lan sekeco. Cobi enten es degan nanging tekonipun kecemplungan telek cecak, nah sido dados najis es degan ipun. Akhirupun mboten enak pangan alias ora kalap.

Ayo sedulur, jo nglalekake, wajib e ngaji sak pranatane. Nggo ngandelake iman Tauhid e, baguse sangu mulyo matine. Sak sak sae-saene sangu inggih meniko taqwa. Ajrih dateng laranganipun Allah lan nindaaken perkawis-perkawis ingkang dipun remeni kaliyan Allah.  Ngaji utawi belajar kedah lengkap sak ubo rampene. dhohir batine, ilmu lan ngamalake, gadah guru ingkang mumpuni gantinipun kanjeng Nabi. Sahinggo akhire kita nggadahi tauhid ingkang leres, ngaweruhi hak lan kewajibanipun makhluk dateng Kholiq.
Kang aran sholeh, bagus atine. Kerono mapan sari ilmune. Laku torekot lan ma'rifate. Ugo hakekot manjing rasane.Inti saking kesolihan meniko wonten ati alias pondasi batiniah. Pondasi batiniah saget sae menawi nggadahi kelengkapan sara keilmuan. Mboten namung olah raga nanging justru ngatah-ngatahaken ngolah rasa.

Alqur'an kodhim,wahyu minulyo.Tanpo tinulis iso diwoco. Iku wejangan guru waskito.Den tancep ake ing njero dodo. Sejatosipun Al Quran sejati punika kalam ilahi. Dados namung energi keilahian ingkang saget nyambung lan menghayati Al Quran niku piyambak. Kita namung saged nyecep setetes ilmu saking Allah dipun dum roto sak alam dunyo. Amargi kito niki awam dateng energi keilahian. Benten kalian pora auliya ingkang saget nyilem dateng segara kepengeranan. Kita namung saget maos Al Quran alakadarnya. Pun niku mawon, dereng mangertos artinipun nopo maleh menghayati isinipun. Taksih tebih sanget. Sinteng seng purun maos Al Quran angen angen sak maknane mongko tiyang niku bade pikantuk tombo ati. Tombo kangge mareni penyakit ati, hasad hasud , riya, sumah, takabbur lan liintu lintunipun. 

Gus Miek mengkampanyekan Semaan Al Quran kangge meawdahi kita seng awam niki. Nek dereng saget maos gih mirengaken secara berjamaah. Insyaallah mangke katut kagolong tiyang ingkang remen dateng AL Quran. Kumantel ati, lan pikiran. Mrasuk ing badan kabeh njeroan. Mukjizat rosul dadi pedoman. Minongko dalan manjing e iman. Mugi mugi kanti nderek nyemak al mirengaken Al Quran iman kita sansaya tambah sansaya tambah. Amin.

Kelawan Alloh, kang maha Suci. Kudu  rangkulan rino lan wengi. Di tirakati di riadhoi. Dzikir lan suluk jo nganti lali. Zaman kang peteng kados puniko kedah boten gingsir saking eling gondelan gusti Allah. MEnawi dereng saget berusaha caket kalian Allah berarti caket kalian piyantun ingkang caket kalian Allah supados ati kita terfokus terju dateng Allah.

Urip e ayem, rumongso aman. Dununge roso tondo yen iman. Sabar nerimo snajan paspasan. Kabeh tinakdir saking pengeran. Berprinsip pada la houfun alaihim yahzanuun, alladziina aamanu wakaanuu yattaquun. Menjalankan hidup bahagia di dunia dan diakhirat. Kados dawuhipun Gus Miek, Laqod haqqa qouluka maktubu fi furqonik, man 'arofaka bijaddika lafijannatik. Menikolah sukses ingkang sejati dalam kondisi nopo kemawon tansah selalu bersyukur damai dan tenang.

Kelawan konco, dulur lan tonggo. Kang podo rukun ojo daksio. Iku sunnah e rosul kang mulyo. Nabi Muhammad panutan kito. Dawuhipun Gus Miek, menawi mirsani awak ipun pyambak ngangge kacamata syareat lan menawi mirsane tiyang sanes ngangge kacamata hakekat. Akhire kita saged guyup ruku sresrawungan ing masyarakat kanti bahagia mboten remen padu don. Entenipun tansah sae sae lan sae dateng sesami. Sabar ngalah nriman loman.

Ayo nglakoni, sekabeane. Alloh kang bakal ngangkat drajate. Senajan ashor toto dhohire, ananging mulyo makom drajat e. Menawi berislam kanti kaffah, selalu tafaqquh fiddiin, mangke gusti piyambak ingkang badhe bertindak terhadap nasib kita. Tugas kita namung manembah kelan derajat kawula ingkang selalu nyuwun ridlonipun Gusti. Lamun palastro, ing pungkasane. Ora kesasar roh lan sukmane. Den gadang Alloh syuargo manggone.Utuh mayite, ugo ules. Istiqomah ingdalem gesang akhiripun pejah khusnul khotimah. Amiiin. Wallahu a'lamu bishowab.

Selasa, 24 Januari 2017

Nasehat

Wonten nasehat saking Gus Miek mekaten : "Dandani anak, ndandani bojo, nggae cangkem, nggae kata-kata, lan nasehat niku pun mboten usum. Sing usum damel getaran bathiniyah. Termasuk anake di Fatihahi siji-siji. Sopo weruh, kenek sinare Fatihah, dadi kebuka, anak-anake dadi sholeh,gelem nyantri, gelem sholat ."

Ngandalaken sekolah formal utawa omongan thok mboten terlalu katah atsar ipun. Katah-katahipun namung ngatah-ngatahaken leh ngandani nanging mboten sumbut. Iso ngandani ra iso nglakoni, jarkoni, iso ujar raiso nglakoni, ning berharap supados ingkang dipun kandani dados sae. Teori sak umbruk ingkang mboten dilambari ngangge getaran batin namung dados rungon-rungon kemawon mboten saget membentuk kepribadian ingkang mantab. Nopo malih namung pados ceramah ingkang lucu, damel nopo, pora nggih mending ngundang dagelan sisan.

Wondenten akhir zaman meniko pengajian umum, ceramah-ceramah, seminar-seminar, diskusi-diskusi, motivasi-motivasi kuatah sanget. Ananging mboten efektif malih. Pembentukan karakter lebih mantab jika dipun lambari dengan rialat riyadoh, istighosah lan matur-matur dateng Allah. Ngatah-ngatahaken amaliah batiniah spiritual dibanding ngatahaken menghadiri pengajian umum utawi ceramah agama wonten tivi lan radio. Katah nasehat nanging kering, mboten signifikan malih. Mboten wonten ketingkatan menopo-nopo. Lah kangge nopo ceramah-ceramah meniko nek mboten efektif, malah ngentekke wektu mawon. Saenipun nasehat ingakang didukung kalian conto tuladha, uswatun hasanah ingkang dipun lambari kalian dungo. Wallahu a'lam bisshowab.

Sandale Kiyai

Saugi bade mlampah piyambak taksih cubluk, bodho, cupet ing paningal, luwih-luwih paningal bathin. Kahanan mekaten saget nyebabaken kita nabrak-nabrak. Bade mulang muruk mboten gadahi kapasitas keilmuan ingkang mantab lha wong ngaji utawi mondok mawon dereng nate. Bade infaq lan shodaqoh ingkang kathah dereng ditaqdir dados agniya, saumpami pun sugih dereng nggadahi sifat loman. Bade tirakat, riyadhoh jungkung topo taksih dereng betah luwe lan dereng betah melek. Bade ndidik anak bojo mawon taksih ngangge duko-duko. Pripun mangke dadose anak bojo. lha wong kita piyambak mboten saged dados tuladha ingkang sae.

Lah pripun malih, badan taksih apes. Pripun carane saget selamet menawi mekaten kondisinipun. Senajan apes lan ala, ino kahanan badan punika ananging hati nurani taksih gadahi cita-cita ingkang sae. Inggih puniko saget istiqomah fil ibadah, istiqomah dzikir dateng Allah, istiqomah mensyukuri nikmat-nikmatipun Allah ing akhiripun saget marak sowan ing dalem ngersanipun Allah kanti khusnul khotimah. Kita taksih nggadahi cita-cita supados anak putu, dzurriyah toto. toto manahipun, toto ibadahipun, toto ekonominipun lan tertata sedayanipun sahinggo termasuk generasi sholihin walau fi akhiriz zaman.

Terus badhe ngangge coro nopo malih supados kita tetep dipun gateni kalian Allah, kamongko kondisi jiwa lan rogo tak seh reged gembel tembelek. Setunggal nggih meniko nunut dateng poro ulama, auliya lan sholihin. Nderek-nderek beliau-beliau, tamtu nderek menika secara lahiri wonten konsekunsi nipun nggih punika purun dados sandalipun beliau. Khidmat dateng beliau. Melayani semaksimal mungkin. Menyukseskan program-program beliau lan nderek dawuh dawuh beliau. Menawai wonten permasalahan lan kemusykilan menopoke mawon kita namung bade nyuwun solusi dateng beliau. Ibarat rumiyen para sahabat tangklet bab nopomawon dumateng Kanjeng Nabi. Mewai kita badhe ngakses langsung dumateng kanjeng Nabi melalui Al Quran lan Sunnah nyatane kita mboten gadahi kapasitas ilmiah ingkang layak. Menawi Ulama meniko pewarisipun para Nabi berarti sakjane ingkang kita dereki menikolah wujudipun kanjeng Nabi ingkang saget kita akses langsung. Sae dawuhipun lan ugi akhlak ipun..Wallahu a'lamu bishowab

Kekasih

Sesungguhnya para kekasih-kekasih Allah adalah tidak ada rasa takut dan tak pula bersedih hati. Ini artinya mereka mereka selalu siap menjalani dan menghadapi takdir-Nya tanpa rasa keluh kesah dan penyesalan. Mereka memiliki Allah sebagai "nyawa"nya. Allah diatas segala-galanya. Mereka hanya "galau" memikirkan umat agar kenal dengan Allah. Apa saja yang mereka punya digunakan seluruhnya untuk mengenalkan umat pada Tuhannya. Mereka selalu menanam jasa dan anti tertanam jasa. Mereka selalu welas asih terhadap semua makhluk. Mereka memandang makhluk sebagai pancaran keindahan Rabbnya. Mereka tidak sedang memandang makhluk tetapi mereka mengingat dan memandang Sang Pencipta semata.

Para kekasih  selalu berperan sebagai "paku bumi" yang sesungguhnya. Bumi masih bisa damai tenang dan berjalan normal berkat doa-doa mereka disiang maupun malam. Tidak ada sedetik waktupun yang tersiakan kecuali selalu digunakan untuk menyendiri bermesraan dengan-Nya. Jiwa raganya sengaja diinfaqkan untuk kepentingan sesama makhluk. Mereka takut jika sampai kehilangan perhatian dari-Nya. Mereka tidak ingin Allah cemburu terhadap sikap dan perilakunya. Alhamdulillah dan selalu alhamdulillah, apapun yang menimpa dan peristiwa yang terjadi mereka selalu alhamdulillah.

Awas, siapa saja yang menghina dan menyatakan perang terhadap kekasih-kekasih-Nya maka sebenarnya dia telah berperang dengan Tuhan para kekasih itu. Oleh karena budaya khusnudzon kepada sesama mkhluk Allah adalah mutlak. Selalu berbaik sangka pada Allah adalah keniscayaan. Bagaimana tidak, siapa yang tahu jika Allah berkehendak. Dimata para kekasih tidak ada makhluk yang hina, sejahat jahatnya penjahat paling jahat sedunia pun, sehina hinanya makhluk paling hina sedunia pun tetap berkhusnudzon jika Allah menghendaki maka makhluk tersebut adalah makhluk yang paling mulia melibihi dirinya. Sifat jaiz Allah justru meliputi alam pikiran para kekasih. Jangankan sesuatu yang telah dijanjikan Allah akan terjadi, jika janji-Nya diingkari oleh-Nya maka siapakah yang bakal menghentikan Keagungan dan Kekuasaan-Nya. Malah para kekasih merasa dirinya adalah sehina-hina makhluk, tak ada sifat baik dari dirinya melainkan hanyalah pinjaman dari sebagian kecil Kasih dan Sayang-Nya. Wallahu a'lam Bis showab.

Senin, 23 Januari 2017

Blokir

Media adalah racun. Semakin seseorang mengikuti media semakin banyak racun yang di konsumsi. Oleh karena itu mungkin salah satu alternatif adalah blokir. Kita kembali kepada status awal, lugu bin utun menghadapi dunia yang serba cepat arus informasinya. Lebih banyak memandang ke dalam dari pada keluar. Orang bilang berlagak bodoh terhadap situasi. Ndeso, memang, bahkan primitif. Tidak reaktif terhadap isu maupun berita beredar sebelum benar benar yakin. Perkara ini tidak gampang karena seseorang harus menguasai ilmu "aku ini hanyalah" bukan "aku ini adalah". Kita semakin minggir bahkan terpinggirkan dari arus zaman. Kita memperbanyak diam dan memperbanyak amaliah. Melakukan yang pokok dan menambah yang sunnah menghindari yang syubhat apalagi haram.

Sebagian besar menganggap bahwa teknologi dan informasi adalah kebutuhan. Media dikatakan sebagai pisau tajam yang bisa digunakan sesuai pemegangnya. Namun tak ayal jika kita masuk keranah itu kita akan terseret jauh, menjauhi perkara-perkara yang diridloi Allah. Menggunakan teknologi dan informasi dengan semena-mena.  Menggunakan tren sebagai ideologi akan semakin menjauhkan kita dari-Nya jika kita tidak bisa membawa diri. Itulah kenyataan yang terjadi, semakin tinggi teknologi dan cepat informasi semakin kita mengkonsumsi racun yang tidak terlihat telah menggelapkan hati. Padahal hati yang bersih yang dimiliki orang mukminlah yang mampu menampung "Allah" Kemaha Besaran dan Keagungan-Nya.

Kita mengucapkan selamat tinggal pada dunia ramai. Berlari sekencang-kenacangnya dari perkara-perkara yang membuat kita semakin jauh dari Pandangan Rahmat-Nya. Berkelana dalam kehidupan yang sunyi. Sendirian, hanya ada kita, para Ulama, Rasulullah dan Allah. Berjalan seolah olah tidak sesuai dengan kekinian. Tapi terus berjalan dan berhati-hati dalam menapaki perjalanan memblokir perkara yang haram dan syubhat. Dhahiron wa bathinan, ilmu wa 'amalan. Menjauhi yang terlalu dan bersikap biasa-biasa. Selalu waspada terhadap syahwat yakni perut dan bawah perut. Kita masuk kedalam ideologi para sufi. Sufisme ini lah yang menjadikan kita mempunyai ketahanan batiniah dalam menghadapi gempuran tawaran-tawaran nafsu yang semakin menggiurkan.

Secara umum kita akan dianggap kaum yang tidak mau maju. Apalah arti kemajuan zaman, teknologi dan budaya yang menjadikan kita semakin melupakan-Nya. Kita diam tidak berbuat merusak atau tidak menambah kerusakan berarti masih bertahan dalam kebaikan. Sebagian besar manusia merasa melakukan pembangunan padahal hakikatnya berbuat menghancurkan. Membersihkan hati dan wira'i adalah keniscayaan. Keduanya mutlak diperlukan bagi keseimbangan dunia ini. Akhirnya kita akan menjadi jiwa-jiwa yang muthmainnah wushul kepada-Nya. Wallahu a'lam bishowab.

Si Bejo

Mugi mugi kita termasuk pinaringan fasilitas tiyang ingkang bejo. Bejo mulyo wonten dunyo, malih bejo mulyo wonten akhirat. Mbah-mbah kita termasuk bejo mboten ngaweruhi kahanan akhir zaman ingkang kados puniko. Mboten ngertos ruwetipun, hiruk pikuk akhir zaman ingkang kados meniko. Akhiripun mbah-mbah kita saget istiqomah anggenipun mantheng, ngibadah dumateng Allah.

Kita ingkang taksih tertinggal wonten ing ngalam dunyo niki mugi-mugi kanti karomahipun Gus Miek, saget dipun paringi gelar bejo, saking angelipun lan abotipun tirakat manembah jungkung wushul wonten ing ngersanipun Allah SWT. Kita meniko mboten sinten-sinten dibanding beliau poro-poro  auliya was sholihin menawi dipun timbang memang dereng layak bersanding kalian beliau-beliau, ananging pripun malih, kita kedah ngglibet, ngeyel nyedak-nyedak najan dereng layak. Mbok menowo beliau welas lan mesthi ke mawon welas nyawang nasib ipun kita-kita. Akhiripun kita dipun katrol kalian beliau-beliau, bejolah kita seng purun blubut ngeyel nyedaki lan narik rahmatipun Gusti Allah  kanthi nyedak nyedak kekasih-kekasihipun. Mugi-mugi sak anak turun ila yaumil qiyamah dipun paringi fasilitas bejo. Amin.\

Zaman menika kedah remen dateng kesaenan nopo ke mawon ingkang supados narik rahmat lan kawelasanipun Allah. Kita namung saget tertolong menawi Gusti Allah paring pitulungan birahmatihi. Sebab zaman meniko zaman ingkang banget ruwet lan panas. Kita namung saget nderek nderek forum forumipun pora auliya was sholihin supados dipun daku dados santrinipun. Termasuk tiyang ingkang cedak dateng piyantun ingkang cedak dateng Allah. Amin

Selasa, 17 Januari 2017

Benteng Terakhir

TPA sampun, sekolah sampun, ngantos pendidikan S1, S2, S3 sampun. Ananging akhlak lan tingkah lakunipun kados mboten tiyang pendidikan. Mestinipun pendidikan dalam rangka mendidik jiwa dan raga. sehat badan lan rohani. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.Menawi mekaten, ngangge cara menopo malih supados anak putu, dzurriyah ila yaumil qiyamah pinaringan fasilitas sholihin sholihat? mboten sanes meng-up date formula tertentu ingkang saget membentuk ketahahan batiniah kangge ngadepi zaman ingkang mekaten. Ruwet lan panas.

Mboten enten jaminan mondok lan sekolah ingkang ndadosaken generasi semakin sae, nanging wonten cara khusus ingkang saget membentuk ketahanan batiniah. Semaan Al Quran lan Dzikrul Ghofilin ingkang dipun kawal kalian Gus Miek. Jantiko Mantab, Jamaah anti kolir, majelis topo broto, ingkang dipun mursyidi kalian Gus Miek piyambak minongko benteng terakhir kangge ngadepi zaman akhir meniko. Ngraosaken angelipun noto anak, noto bojo lan pados maisah tholabul halal, monggo istiqomah nderek Jantiko Mantab insyaallah. problematika, kesulitan, kemusykilan-kemusykilan ingkang mboten saget dipun tuntasaken kalian akal sehat monggo, kita matur-matur wonten ngersanipun Allah kalian maos Al Quran utawi dados samiin samiat Jantiko Mantab. Insyaallah.

Kamis, 12 Januari 2017

Manise gendhis Aren

Saking agungipun Al Quranul Karim mboten katah ingkang doyan. Semaan Al Quran sepaket kalian Dzikrul Ghofilin meniko murni ibadah mahdzoh ingkang mboten enten acara ingkang sifatipun ngguyokake utawa musik asik. wontenipun namung jamiyah ingkang topo broto, majelis matur matur dateng gusti Allah SWT. Nopo malih ngajak utawi dakwah dateng piyantun lintu supados nderek nderek jamiyah Jantiko Mantab lha wong pengen jelasaken kanthi gamblang mawon rasane awrat angel. Roso seneng lan manteb dateng majelis punika angel dipun jelasaken dateng piyantun sanes. Kados panjenengan dahar gendis aren rasane manis, nanging menawi ndongeng manisipun gendis aren mungkin saget dimirengaken lan dibayangaken mawon, nanging roso manis sejatine kedah purun ngraosaken gendhis aren punika supados nyess ipun saget diraosaken.

Jamiyah Semaan Al Quran lan dzikrul Ghofilin Jantiko Mantab menika dipun wastani samiin samiiat, ingkang sami rawuh piyambak-piyambak, alami mboten wonten kepentingan ingkang sifat ipun kadonyan. Para samiin samiiat tungkul lugu nderek kanthi ikhlasipun manah namung keranten supados dipun gatekaken Gusti Allah, matur matur langsung wonten ngersanipun Allah kanti mirengaken lan maos Al Quran. Ugi para samiin samiat yakin bilih nderek jamiyah punika berarti marak sowan nyaketi utawa melakukan pendekatan dateng para kekasih-kekasihipun gusti Allah. Mongko tiyang niku kedah parek marang Allah, menawi dereng saget, pareko, nyedako marang tiyang ingkang caket kalian Allah, lah sinten malih kejawi namung poro auliya was sholihin.

Manise gendis aren ibarate ngantos para samiin setia karaya-raya rawuh nderek jamiyah meniko ngangge dananipun piyambak, nyelakake wekdalipun, ninggal damelan lan kesibukanipun piyambak-piyambak, mboten roso kepekso nderek. Cukup dipun umumaken wonten majelis samangke sampun direspon kaliyan jamaah, mboten wonten undangan resmi nopo malih absen kangge ngrawuhi jamiyah. Menikolah keihlasan ing dalem ibadah kados manise gendis aren. Katah ingkang butuh katah ingkang madosi.

Ummati Ummati Ummati

Auliya ingkang terangkum wonten ing Dzikrul Ghofilin meniko ingkang badhe kita dereki benjing fil akhiroh. Dzikrul Ghofilin menika amaliyah praktis, seng penting ngamalaken kanthi konsekuen. Mursyid Dzikrul Ghofilin sampun jelas, mursyid tunggalipun nggih meniko Gus Miek piyambak. Wondenten ingkang mimpin Dzikrul Ghofilin menika dipun wastani bilal mawon sanes imam nopo malih mursyid.

Kepedulian Gus Miek dumateng umat, gati dateng umat, nggatekke ummat ngantos-ngantos menjelajahi 40 thoriqoh muktabaroh ing akhiripun nggadahi kesimpulan damel amaliah ingkang praktis kangge awam supados memungkinkan angsalipun ngamalaken. Angelipun pados guru mursyid lan sak umpami wonten guru mursyid ingkang kamil, berkualitas alias mumpuni dereng kantenan tiyang awam kiat nglampahi.

Waqila, Gus Miek ngantos lobi langsung dateng auliya supados ndaku penderek pengamal Dzikrul Ghofilin dados santri lan jamaahipun , mboten waton nukil asma-asma poro auliya. Gus Miek dereng bade mentas sak derengipun jamaah dan pengamal dzikrul ghofilin lan para samiin mentas, niku dawuhe Gus Miek piyambak saking gatine nggatekkake nasibe umat.

Menawi dipun laras ingkang langkung bening, panci nggih menawi kita mboten mungkin saget mlampah piyambak tanpa katrolan poro-poro. Saugi amal kita sepinten ingkang katampi, tur sepinten ngamal kita mboten imbang menawi badhe marak sowan wushul dumateng ngersanipun Allah SWT.

Senin, 09 Januari 2017

Cara Mendidik Wong Nggonaku

semangsane ijik cilik durung wayahe bibinahu dikon mangkat ngaji
di oyak-oyak sinahu, diperdi, di iwi iwi
koyo koyo bakal dirawat jiwa lan ragane selawase
nganti SD dipilihke lembaga seng apik dewe
digolekke guru ngaji seng apik dewe
budal mulih diterake 
di fasilitasi kanti fasilitas seng apik dewe
jik cilik serba apik apik


arikalane wes smp wes mulai d bebaske
ora ngaji rapopo seng penting jik gelem sekolah
koyo koyo sekolah bakal mulyakne uripe
koyo koyo sekolah bakal ngangkat derajate wong tuo
pergaulan sak kepenake
nganti salah pilih konco iso -iso malah ciloko
sex bebas, narkoba lan hura hura raiso ditinggalno
sebab dikiro remaja sak mono wes iso mikir dewe
ruamangsane, dolanan gadget lan internet diarani bocah cerdas
mboso dadi anak salah bingung leh ngagas

mbuh, yo wong tuo podo mikirno suksese bondo dunyo
sugih bondu bandu emas gemebyar fasilitas mewah lan omah tundo
anak diidam-iadammake golek pendidikan formal ben pinter golek duit
direwangi ngirit ben lulus sarjana perguruan tinggi
duwe titel doktor lan professor nanging sejatine mencetak koruptor
nyatane, pendidikane mundak duwur mundak pinter ngapusi
mundak alus leh korupsi, mundak primpen leh nyolong
lulus perguruan tinggi ujung-ujunge seng paling pinter manipulasi

wong jujur lugu dianggeb ketinggalan zaman
wong miskin mlarat lan sederhana diarani malapetaka
kerja keras diarani sengsara
mbuh piye, saiki podo ngono kui cara mendidike wonggonaku


Bertebaran

tiap hari beranda di penuhi ribuan teori dan motivasi
di FB, WA, BBM, Twitter, Instagram dan medsos lainnya
semua memberi khutbah, ceramah dan nasehat
entahlah, terkadang aku bilang Mboyakkk

tengok coba berita di layar kaca
pembunuhan, pencurian, perampokan, pembegalan, pemerkosaan, pencopetan, korupsi
perang, narkoba, bunuh diri dan lain lain dan lain lain, ngeri
kedzoliman yang semena mena dan dimana mana
dimana nasehat dan motivasi tadi

Budaya Masa Kini

kini sedang marak budaya bertengkar
bahasa apiknya berdebat
banyak yang memperebutkan "kebenaran"
untuk apa, hanya untuk sebuah status
menang berdebat

sederhana sebenarnya, lakukan yang kita tahu
kelak kita akan diberitahu dengan pengetahuan lain
setelah mengamalkan pengetahuan yang sederhana itu

Bu Nyai Binti dan Gus Fahmi

Budaya Bertapa

Berbicara tentang istilah bertapa atau tapa, pemikiran sering membayangkan seseorang yang duduk bersila dengan tangan terkatup di depan dada di sebuah tempat yang sepi seperti gua, bawah pohon, di hutan, di pinggir tebing, atau hutan bahkan jurang. Pemikiran seperti ini terpengaruh oleh gaya Sidharta Gautama ketika mencari penerangan batin di bawah pohon boddhi atau gaya Sang Prajna Paramita atau Ken Dedes ketika sedang bersemedi. Pandangan ini juga terpengaruh oleh ‘lelaku’ atau perjalanan spiritualitas mencari ketenangan batin ketika Panembahan Senapati undur diri kehidupan duniawai dari Kerajaan Mataram. Kehidupan duniawi yang penuh gonjang-ganjing dan intrik untuk saling menguasai dan menjatuhkan membuat Panembahan Senapati merasa bahwa dirinya lebih pantas menjadi seseorang yang bisa membawa ketenangan bagi orang lain daripada menjadi penguasa di masa senjanya. Dalam Serat Wedhatama karya agung Mangkunegara IV pada tembang ( macapat ) Sinom di antaranya mengatakan demikian: Samangsane pasamuwan memangun marta martani sinambi ing saben mangsa kala kalaning asepi lelana teka teki nggayuh geyonganing kayun kayungyun eninging tyas sanityasa pemrihatin pungguh panggah cegah dhahar klawan nendra artinya dalam setiap pertemuan ciptakan kebahagiaan lahir batin saat ada waktu kesempatan kala tak ada kegiatan mengembaralah ke tempat yang sepi meraih cita-cita luhur yang ada di dalam hati senantiasa hidup prihatin teguh hati menghindari makan dan tidur o o o o o Saben mendra saking wisma Lelana leladan sepi Ngisep sepuhing supana Mrih pana pranaweng kapti Tistising tyas marsudi Mardawaning budya tulus Mesu reh kasudarman Neng tepining jaladri ( madyaning wanadri ) Sruning brata kataman wahyu jatmika

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/aremangadas/memahami-bertapa-dalam-keagamaan-dan-spiritualitas-masyarakat-jawa_55292aa2f17e6152438b45a1

Saben mendra saking wisma Lelana leladan sepi Ngisep sepuhing supana Mrih pana pranaweng kapti Tistising tyas marsudi Mardawaning budya tulus Mesu reh kasudarman Neng tepining jaladri ( madyaning wanadri ) Sruning brata kataman wahyu jatmika

Bertapa


SINOM PARIJOTHO
Nulodo Laku Utomo
Tumapring Wong Tanah Jawi
Wong Agung Ing Ngeksigondo
Panembahan Senopati
Kepati Maharsudi
Sudaning Howo Lan Nepsu
Pinepsu Topo Broto
Tanapi Ing Siyang Ratri
Amemangun Karyanak tyas ing sasomo (*)

Samangsane Pasamuwan
Memangun Marto Martani
Sinambi Ing Saben Mongso
Kolo Kalaning Asepi
Lelono Teki teki
Ngayuh Geyonganing Kayun
Kayungyun Ening Ing Tyas
Sanityaso pi Mrihatin
Pungguh Panggah Cegah Dahar lawan Nendro